Maandag 03 Junie 2013

tugas akhir media pembelajaran


TUGAS  AKHIR


Mata Kuliah Media Pembelajaran
 Dosen Pembimbing Prof. DR. Indrati Kusumaningrum , M. Pd


Description: Description: D:\pascasarjana\logo-pasca-unp1.jpg


LINDA PUSPITA SARI
NIM : 1203695


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013



KATA PENGANTAR


 Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat Nya, saya dapat menyusun makalah ini dengan baik, tanpa mengalami hambatan yang berarti. Makalah ini dimaksudkan guna untuk meyempurnakan tugas mata kuliah Media Pembelajaran.
 Hasil makalah ini berupa analisis perancangan media pembelajaran Model ASSURE. Model ASSURE adalah model pembelajaran yang dapat digunakan untuk jenis media yang tepat dalam proses pembelajaran.
Model ini dikembangkan untuk menciptakan aktivitas pembelajaran yang aktif,inovatif, kreatif efektif,efisien,dan menyenangkan, khususnya pada kegiatan pembelajaran yang menggunakan media dan teknologi.
Assure model di desain untuk membantu guru dalam merancang rencana pembelajaran yang terintegrasi dan efektif dengan menggunakan teknologi dan media dalam kelas. Dengan rampungnya makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna penyempurnaan makalah ini. Atas perhatiannya, saya ucapkan terimakasih.



Padang, 22 Mei 2013



Linda Puspita Sari
NIM : 1203695






ii


DAFTAR ISI


Kata Pengantar                       …………………………………………………        ii
Daftar Isi                                 …………………………………………………        iii
BAB I Pendahuluan               …………………………………………………        1
Latar Belakang                        …………………………………………………      3
Tujuan                                     …………………………………………………      4
Rumusan Masalah                   …………………………………………………      4
BAB II Landasan Teori          …………………………………………………      5
Teori Pembelajaran                  …………………………………………………      5
Teori Media                             …………………………………………………      8
BAB III Analisis                    …………………………………………………      13
Analisis Singkat SMP N 2 Ranah Pesisir …………………………………….      13
Analisis Model ASSURE       …………………………………………………      13
BAB IV Pemilihan Media      …………………………………………………      19
BAB V Kesimpulan                …………………………………………………      21
Daftar Pustaka                        …………………………………………………      22















BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pembelajaran merupakan salah satu proses mentransfer ilmu pengetahuan melalui suatu media. Media dalam pembelajaran beraneka ragam seperti misalnya guru, buku, atau pun media yang sudah canggih seperti media elektronik (internet, LCD, televisi, e-book,dan lain-lain). Media sangatlah penting peranannya jika berbicara dalam ruang lingkup masalah pendidikan. Baik prestasi belajar siswa ataupun motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai hal seperti pendidik, sarana prasarana, kemauan dan kemampuan individualnya masing-masing dan lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah termasuk didalamnya adalah lokasi sekolah peserta didik dan sarana prasarana mempunyai pengaruh besar dalam prestasi belajar siswa. Dari pernyataan tersebut jelas bahwa sarana prasarana salah satunya pengadaan media dalam proses belajar mengajar akan mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut
Disain pembelajaran adalah suatu prosedur yang terdiri dari langkah-langkah, dimana langkah-langkah tersebut di dalamnya terdiri dari analisis,merancang, mengembangkan, menerapkan dan menilai hasil belajar (Seels &Richey, AECT 1994). Hal tersebut juga dikemukakan oleh Morisson, Ross & Kemp(2007) yang mendefinisikan desain pembelajaran sebagai suatu proses desain yang sistematis untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien,serta membuat kegiatan pembelajaran lebih mudah, yang didasarkan pada apayang kita ketahui mengenai teori-teori pembelajaran, teknologi informasi,sistematika analisis, penelitian dalam bidang pendidikan, dan metode-metodemanajemen.
Tujuan sebuah desain pembelajaran adalah untuk mencapai solusi terbaikdalam memecahkan masalah dengan memanfaatkan sejumlah informasi yangtersedia. Dengan demikian, suatu desain muncul karena kebutuhan manusia untuk memecahkan suatu persoalan yang dihadapi. Media pembelajaran merupakan sarana siswa dan guru untuk saling berinteraksi memiliki fungsi yangsangat vital dalam pembelajaran. Media pembelajaran yang interaktif serta mudah diakses akan sangat mendukung jalannya pembelajaran karena siswa akan lebih mudah dalam memahami serta membuat materi pembelajaran yangdisampaikan menjadi lebih menarik. Saat ini media pembelajaran masih sangat minim digunakan dalam dunia pendidikan Sekolah Menengah Pertama  (SMP), khususnya pada mata pelajaran TIK . Begitu banyaknya pelajaran yang diajarkan pada Sekolah Menengah Pertama  membuat pembelajaran terkendala pada bahan serta materi yang akan diberikan dalam pembelajaran. Hal ini mendorong penulis untuk mengembangkan media pembelajaran yang lebih inovatif sehingga memudahkan siswa dalam mengerti akan materi yang disampaikan serta memudahkan guru untuk menyampaikan materi. Media pembelajaran yang digunakan pada mata pelajaran TIK di SMP N 2 Ranah Pesisir,  masih merupakan media pembelajaran klasik. Dalam hal ini masih menggunakan Buku dan Modul pembelajaran semata. Sehingga perlu diadakannya inovasi dalam media pembelajaran yang berbasis Audio Visual sehingga dapat mendukung kegiatan belajar dan mengajar agar siswa lebih mengerti tentang materi pelajaran yangdisampaikan oleh guru.

B. Tujuan Makalah
ini ditujukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran. Dari isi makalah ini diharapkan para pembaca mengetahui peranan media pembelajaran khususnya media pembelajaran berbasis audio-visual serta analisis pemilihan medianya berdasarkan pendekatan model ASSURE.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidenfikasikanbeberapa masalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan media pembelajaran?
2. Apa saja klasifikasi media pembelajaran?
3. Bagaimanakah analisis pemilihan media pembelajaran pada Mata Pelajaran TIK di SMP N
   2 Ranah Pesisir  dengan menggunakan pendekatan model ASSURE?













BAB II
LANDASAN TEORI

A.                TEORI PEMBELAJARAN

Penelitian terkini mengatakan bahwa lingkungan pembelajaran yang bermedia teknologi dapat meningkatkan nilai para pelajar, sikap mereka terhadap belajar, dan evaluasi dari pengalaman belajar mereka. Teknologi juga dapat membantu untuk meningkatkan interaksi antar pengajar dan pelajar, dan membuat proses belajar yang berpusat pada pelajar (student oriented).
Dengan kata lain, penggunaan media menggunakan audio visual ataukomputer media dapat membantu siswa itu memperoleh pelajaran bermanfaat.Guru sebagai pengembang media pembelajaran harus mengetahui perbedaanpendekatan-pendekatan dalam belajar agar dapat memilih strategipembelajaran yang tepat.
Strategi pembelajaran harus dipilih untuk memotivasipara pembelajar, memfasilitasi proses belajar, membentuk manusia seutuhnya,melayani perbedaan individu, mengangkat belajar bermakna, mendorongterjadinya interaksi, dan memfasilitasi belajar kontekstual, Terdapat beberapateori belajar yang melandasi penggunaan teknologi/komputer dalampembelajaran yaitu teori behaviorisme, kognitifisme dan konstruktivisme.
1.                  Teori Behaviorisme
Behaviorisme memandang fikiran sebagai „kotak hitam” dalam merespon rangsangan yang dapat diobsevasi secara kuantitatif, sepenuhnya mengabaikan proses berfikir yang terjadi dalam otak. Kelompok ini memandang tingkah laku yang dapat diobservasi dan diukur sebagai indikator belajar.Implementasi prinsip ini dalam mendesain suatu media pembelajaran adalahsebagai berikut:
a. Siswa harus diberitahu secara eksplisit outcome belajar sehingga mereka dapat mensetting harapan-harapan mereka dan menentukan apakah dirinya telah mencapai outcome dari pembelajaran online atau tidak.
b. Pembelajar harus diuji apakah mereka telah mencapai outcome pembelajaran atau tidak. Tes dilakukan untuk mencek tingkat pencapaian pembelajar dan untuk memberi umpan balik yang tepat.
c. Materi belajar harus diurutkan dengan tepat untuk meningkatkan belajar. Urutan dapat dimulai dari bentuk yang sederhana ke yang kompleks, dari yang diketahui sampai yang tidak diketahui dan dari pengetahuan sampai penerapan.
d. Pembelajar harus diberi umpan balik sehingga mereka dapat mengetahui bagaimana melakukan tindakan koreksi jika diperlukan.
2. Teori Kognitivisme
Kognitivisme membagi tipe-tipe pembelajar, yaitu:
1) Pembelajar tipe pengalaman-konkret lebih menyukai contoh khusus dimana mereka bisa terlibatdan mereka berhubungan dengan teman-temannya, dan bukan dengan orang-orang dalam otoritas itu.
2) Pembelajar tipe observasi reflektif suka mengobservasi dengan teliti sebelum melakukan tindakan.
3) Pembelajar tipekonsepsualisasi abstrak lebih suka bekerja dengan sesuatu dan symbol-simbol dari pada dengan manusia. Mereka suka bekerja dengan teori dan melakukan analisis sistematis.
4) Pembelajar tipe eksperimentasi aktif lebih suka belajardengan melakukan paktek proyek dan melalui kelompok diskusi.
Mereka menyukai metode belajar aktif dan berinteraksi dengan teman untuk memperoleh umpan balik dan informasi. Implementasi prinsip ini dalam mendesain suatu media pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.                   Materi pembelajaran harus memasukan aktivitas gaya belajar yang berbeda,
sehingga siswa dapat memilih aktivitas yang tepat berdasarkan kecenderungan gaya berlajarnya.
b.                  Sebagai tambahan aktivitas, dukungan secukupnya harus diberikan kepada siswa dengan perbedaan gaya belajar. Siswa dengan perbedaan gaya belajar memiliki perbedaan pilihan terhadap dukungan, sebagai contoh, assimilator lebih suka kehadiran instruktur yang tinggi. Sementara akomodator lebih suka kehadiran instruktur yang rendah.
c.                   Informasi harus disajikan dalam cara yang berbeda untuk mengakomodasi berbedaan individu dalam proses dan memfasilitasi transfer ke long-term memory.
d.                  Pembelajar harus dimotivasi untuk belajar, tanpa memperdulikan sebagaimana
efektif materi, jika pembelajar tidak dimotivasi mereka tidak akan belajar.
e.                   Pada saat belajar, pembelajar harus diberi kesempatan untuk merefleksi apa
yang mereka pelajari. Bekerja sama dengan pembelajar lain, dan mengecek kemajuan mereka.
f.                   Psikologi kognitif menyarankan bahwa pembelajar menerima dan memproses
informasi untuk ditransfer ke long term memory untuk disimpan.
2.                  Teori Konstruktivisme
Penekanan pokok pada konstruktivis adalah situasi belajar, yangmemandang belajar sebagai yang kontekstual. Aktivitas belajar yangmemungkinkan pembelajar mengkontekstualisasi informasi harus digunakandalam mendesain sebuah media pembelajaran. Jika informasi harus diterapkandalam banyak konteks, maka strategi belajar yang mengangkat belajar multi-kontekstual harus digunakan untuk meyakinkan bahwa pembelajar pasti dapatmenerapkan informasi tersebut secara luas. Belajar adalah bergerak menjauhdari pembelajaran satu-cara ke konstruksi dan penemuan pengetahuan.Implementasi pada online learning adalah sebagai berikut:
a. Belajar harus menjadi suatu proses aktif. Menjaga pembelajar tetap aktif melakukan aktivitas yang bermakna menghasilkan proses tingkat tinggi, yang memfasilitasi penciptaan makna personal.
b. Pembelajar mengkonstruksi pengetahuan sendiri bukan hanya menerima apa yang diberi oleh instruktur. Konstruksi pengetahuan difasilitasi oleh pembelajaran interaktif yang bagus, karena siswa harus mengambil inisiatif untuk berinteraksi dengan pembelajar lain dan dengan instruktur, dan karena agenda belajar dikontrol oleh pembelajar sendiri.
c. Bekerja dengan pembelajar lain memberi pembelajar pengalaman kehidupan nyata melalui kerja kelompok, dan memungkinkan mereka menggunakan keterampilan metakognitif mereka.
d. Pembelajar harus diberi control proses belajar.
e. Pembelajar harus diberi waktu dan kesempatan untuk refleksi. Pada saat belajar online siswa perlu merefleksi dan menginternalisasi informasi.
f. Belajar harus dibuat bermakna bagi siswa. Materi belajar harusmemasukan contoh-contoh yang berhubungan dengan pembelajar sehingga mereka dapat menerima informasi yang diberikan.
g. Belajar harus interaktif dan mengangkat belajar tingkat yang lebih tinggi dan kehadiran sosial, dan membantu mengembangkan makna personal. Pembelajar menerima materi pelajaran melalui teknologi, memproses informasi, dan kemudian mempersonalisasi dan mengkontekstualisasi informasi tersebut.




B. TEORI MEDIA
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti’tengah’, ’perantara’ atau ’pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalahperantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach& Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besaradalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuatsiswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Association for Education and Communication Technology (AECT)mendefinisikan media sebagai segala bentuk dan saluran yang dipergunakanuntuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan National EducationAssociation (NEA) menyatakan bahwa media adalah segala benda yang dapatdimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumenyang dipergunaan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar (Sadiman, 2009:6-7).
Secara khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran cenderungdiartikan sebagai alat-alat grafis fotografis, atau elektronis untuk menangkap,memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Azhar Arsyad,2010: 3). Beberapa ahli komunikasi dan ahli pendidikan juga mengemukakanbeberapa pendapat tentang definisi media. Heinich dan kawan-kawanmengemukakan istilah media sebagai perantara yang mengantar informasiantara sumber dan penerima. Jadi, televisi, film, foto radio, rekaman audio,gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya merupakanmedia komunikasi (Arsyad, 2010: 4).
Apabila media itu membawa pesan-pesanatau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksudpengajaran maka media tersebut disebut media pembelajaran. Gagne dan Briggs secara implisit menyatakan bahwa media pembelajaranmeliputi alat yang secara fisik digunakan untuk meyampaikan isi materipengajaran, yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, videorecorder, film slide, foto, gambar, grafik, televise, dan komputer (Arsyad, 2010:4). Sedangkan menurut Anitah (2010:2) media pembelajaran adalah setiaporang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yangmemungkinkan siswa menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Dengan demikian, guru, buku ajar, lingkungan merupakan media pembelajaran. Dari bermacam definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa mediapembelajaran merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesanpembelajaran dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan serta perhatian siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.
1. Manfaat Media Pembelajaran Dalam sebuah proses pembelajaran, media tidak harus diadakan olehpengajar. Artinya, jika pengajar dalam proses pembelajarannya tidakmenggunakan media pembelajaran pun tidak akan dikatakan gagal, karena yangutama dalam proses pembelajaran adalah peserta didik dapat belajar denganbaik dan mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.
Namun demikian, penggunaan media pembelajaran akan mendukungkeberhasilan pembelajaran karena beberapa kelebihan sebagai berikut (Munir,2010: 138-139)
a. Dapat memberikan pemahaman lebih mendalam terhadap materi pembelajaran yang dibahas, karena dapat menjelaskan konsep yang sulit atau rumit menjadi lebih mudah atau sederhana.
b. Dapat menjelaskan materi pembelajaran atau obyek yang abstrak (tidak nyata, tidak dapat dilihat langsung) menjadi konkrit (nyata, dapat dilihat, dirasakan, atau diraba), seperti menjelaskan perbandingan trigonometri pada materi trigonometri.
c. Membantu pengajar menyajikan materi pembelajaran menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga peserta didik pun mudah memahami, lebih lama mengingat dan mudah mengungkapkan kembali materi yang diajarkan.
d. Menarik dan membangkitkan minat, motivasi, aktivitas dan kreativitas belajar peserta didik.
e. Menstimulus partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran dan memberikan kesan yang mendalam dalam pikiran peserta didik.
f. Dapat membentuk persamaan persepsi dan pendapat ysng benar terhadap suatu obyek, karena disampaikan tidak hanya secara verbal, namun dalam bentuk nyata menggunakan media pembelajaran.
g. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, sehingga peserta didik dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan tempat belajarnya dan memberikan pengalaman nyata dan langsung.
Levie dan Lentz dalam Arsyad (2010 : 16) mengemukakan empat fungsimedia pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
a. Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
b. Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar.
c. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan – temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
d. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganosasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Media berfungsi untuk tujuan instruksi dimana informasi yang terdapatdalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupundalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Arsyad(2010 : 25) mengungkapkan manfaat praktis dari penggunaan mediapembelajaran dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar
b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri – sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.
d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa – peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya.
2. Klasifikasi Media Pembelajaran Menurut Bretz dan Briggs (dalam Darmojo,1991:24) mengemukakanbahwa klasifikasi media digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu media audio,media visual, media audo visual, dan media serbaneka.
a. Media Audio Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indra pendengaran.contoh media yang dapat dikelompokkan dalam media audio diantarany : radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa, dll.
b. Media Visual Media visual yaitu media yang mengandalkan indra penglihat. Media visual dibedakan menjadi dua yaitu (1) media visual diam (2) media visual gerak: · Media visual diam contohnya foto, ilustrasi, flashcard,gambar pilihan dan potongan gambar, film bingkai, film rngkai,OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta, dll. · Media visual gerak contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan sebagainya.

b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri – sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.
d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa – peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya.

2. Klasifikasi Media Pembelajaran Menurut Bretz dan Briggs (dalam Darmojo,1991:24) mengemukakanbahwa klasifikasi media digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu media audio,media visual, media audo visual, dan media serbaneka.
a. Media Audio Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indra pendengaran.contoh media yang dapat dikelompokkan dalam media audio diantarany : radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa, dll.
b. Media Visual Media visual yaitu media yang mengandalkan indra penglihat. Media visual dibedakan menjadi dua yaitu (1) media visual diam (2) media visual gerak: · Media visual diam contohnya foto, ilustrasi, flashcard,gambar pilihan dan potongan gambar, film bingkai, film rngkai,OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta, dll. · Media visual gerak contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan sebagainya.
c. Media audio visual Media audiovisual merupakan media yang mampu menampilkan suara dan gambar. Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual dibedakan menjadi 2 yaitu (1) madia audio visual diam, dan (2) media audio visual gerak. · Media audiovisual diam diantaranya TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara, buku bersuara. · Media audio visual gerak diantaranya film TV, TV, film bersuara, gambar bersuara, dll.
d. Media Serbaneka Media serbaneka merupakan suatu media yang disesuaikan dengan potensi di suatu daerah, di sekitar sekolah atau di lokasi lain atau di masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai media pengajaran. Contoh media serbaneka diantaranya : Papan tulis, media tiga dimensi, realita, dan sumber belajar pada masyarakat. · Papan (board) yang termasuk dalam media ini diantaranya : papan tulis, papan buletin, papan flanel, papan magnetik, papan listrik, dan papan paku. · Media tiga dimensi diantaranya : model, mock up, dan diorama. · Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya. Contoh pemanfaatan realita misalnya guru membawa kelinci, burung, ikan atau dengan mengajak siswanya langsung ke kebun sekolah atau ke peternakan sekolah. · Sumber belajar pada masyarakat diantaranya dengan karya wisata dan berkemah.

c. Media audio visual Media audiovisual merupakan media yang mampu menampilkan suara dan gambar.
Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual dibedakan menjadi 2 yaitu
(1) madia audio visual diam, dan
(2) media audio visual gerak.
· Media audiovisual diam diantaranya TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara, buku bersuara.
· Media audio visual gerak diantaranya film TV, TV, film bersuara, gambar bersuara, dll.d. Media Serbaneka Media serbaneka merupakan suatu media yang disesuaikan dengan potensi di suatu daerah, di sekitar sekolah atau di lokasi lain atau di masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai media pengajaran. Contoh media serbaneka diantaranya : Papan tulis, media tiga dimensi, realita, dan sumber belajar pada masyarakat.
· Papan (board) yang termasuk dalam media ini diantaranya : papan tulis, papan buletin, papan flanel, papan magnetik, papan listrik, dan papan paku.
· Media tiga dimensi diantaranya : model, mock up, dan diorama.
· Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya. Contoh pemanfaatan realita misalnya guru membawa kelinci, burung, ikan atau dengan mengajak siswanya langsung ke kebun sekolah atau ke peternakan sekolah.
· Sumber belajar pada masyarakat diantaranya dengan karya wisata dan berkemah.










BAB III
ANALISIS

A.    Analisis Singkat SMP N 2 Ranah Pesisir  dan merupakan salah satu sekolah menengah Pertama Pesisir Selatan.
Sekolah ini terletak di Jl. Sungai Tunu. di Pesisir Selatan.
Memiliki jumlah rombongan belajar (rombel)sebanyak 12 rombel; dengan fasilitas sebanyak 12 ruang kelas, dan 1 perpustakaan; dan memilki 60 guru dan karyawan yang terdiridari PNS, honor daerah dan honor komite.

B.                 Analisis Model ASSURE
Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuahformulasi untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga modelberorientasi kelas. Menurut Heinich et al (2005) model ini terdiri atas enam langkah kegiatan yaitu:
1. Analyze Learners
2. States Objectives
3. Select Methods, Media and Material
4. Utilize Media and materials
5. Require Learner Participation
6. Evaluate and Revise
1. Analyze Learners Media pembelajaran dan teknologi dapat digunakan secara efektif,apabila adanya kecocokan antara karakteristik peserta didik dan isi media,metode dan material. Sebelum merancang cara penyampaian yang efektif, makaperlu mengetahui siapa peserta didik, harus terbiasa dengan peserta didik dalamprnyampaian agar dapat dimengerti.
Dalam menganalisis ada tiga hal yang harus diperiksa:
a.       Karakteristik umum; Merupakan gambaran dari kelas keseluruhan, seperti jumlah siswa, usia, tingkat pendidikan, faktor sosial ekonomi, budaya atau etnis, keanekaragaman, dan seterusnya.
· Sekolah : SMP N 2 Ranah Pesisir · Kelas : IX (ssembilan) · Semester : Genap · Jumlah : 34 orang · Usia : 14-15 tahun · Etnis : Melayu, Minang  · Ekonomi : Menengah kebawah
b. Kompetensi spesifik yang dimiliki siswa; Merupakan gambaran dari jenis pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki peserta didik baik atau kurangnya keterampilan yang dimiliki sebelum memenuhi syarat yang akan dicapai dalam keterampilan dan tingkah laku. Kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa kelas IX SMP N 2 Ranah Pesisir adalah:
· Siswa mampu mengoperasikan computer
· Siswa mampu melakukan management file
· Siswa mampu mengoperasikan Microsoft Office seperti: Word, Excel, Powerpoint
· Siswa sudah terbiasa dengan internet Kemampuan diatas dapat diketahui dengan melakukan observasi awal dengan cara tanya jawab dengan siswa.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan meliputi; apakah para siswa sudah terbiasa menggunakan perangkat computer dan aplikasinya, apakah para siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi dan sebagainya.

1.      Gaya belajar; Siswa SMP N 2 Ranah Pesisir kelas IX  memiliki gaya belajar yang cenderung pasif dalam proses pembelajaran, juga memiliki motivasi belajar yang rendah. Siswa juga hanya mengandalkan sumber belajar dari materi yang disampaikan oleh guru. Siswa sangat antusias apabila materi yang disampaikan oleh guru memiliki ilustrasi gambar, audio dan video.
2.      States Objectives Langkah kedua dalam model ASSURE adalah menentukan arah tujuan.Yaitu kemampuan apa yang harus dimiliki oleh peserta didik. Apa yang akan dicapai peserta didik harus jelas dan pernyataan dalam tujuan ini harus spesifikmungkin. Tanpa tujuan yang jelas, siswa tidak akan tahu apa yang diharapkandari mereka. Jika tujuan jelas dan khusus dinyatakan, belajar dan mengajar
3.      Kompetensi spesifik yang dimiliki siswa; Merupakan gambaran dari jenis pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki peserta didik baik atau kurangnya keterampilan yang dimiliki sebelum memenuhi syarat yang akan dicapai dalam keterampilan dan tingkah laku.
Kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa kelas IX SMP N 2 Ranah Pesisir adalah:
· Siswa mampu mengoperasikan computer
· Siswa mampu melakukan management file
· Siswa mampu mengoperasikan Microsoft Office seperti: Word, Excel, Powerpoint
· Siswa sudah terbiasa dengan internet Kemampuan diatas dapat diketahui dengan melakukan observasi awal dengan cara tanya jawab dengan siswa.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan meliputi; apakah para siswa sudah terbiasa menggunakan perangkat computer dan aplikasinya, apakah para siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi dan sebagainya.

c. Gaya belajar
1. Siswa SMP N 2 Ranah Pesisir  kelas IX  memiliki gaya belajar yang cenderung pasif dalam proses pembelajaran, juga memiliki motivasi belajar yang rendah. Siswa juga hanya mengandalkan sumber belajar dari materi yang disampaikan oleh guru. Siswa sangat antusias apabila materi yang disampaikan oleh guru memiliki ilustrasi gambar, audio dan video.
2. States Objectives Langkah kedua dalam model ASSURE adalah menentukan arah tujuan.Yaitu kemampuan apa yang harus dimiliki oleh peserta didik. Apa yang akan dicapai peserta didik harus jelas dan pernyataan dalam tujuan ini harus spesifik mungkin. Tanpa tujuan yang jelas, siswa tidak akan tahu apa yang diharapkan dari mereka. Jika tujuan jelas dan khusus dinyatakan, belajar dan mengajar menjadi terarah. Memang, pernyataan tujuan dapat dilihat sebagai jenis kontrak antara guru dan peserta didik: "di sini adalah objektif". Tanggung jawab sebagai instruktur adalah untuk memberikan kegiatan belajar yang cocok untukmencapai tujuan. Tanggung jawab sebagai pembelajar adalah untukberpartisipasi dalam kegiatan secara sungguh–sungguh.
Standar Kompetensi          :          1.Menggunakan Perangkat lunak pengolah kata untuk menyajikan  informasi
Kompetensi Dasar                :          1.1 Mengidentifikasi menu pada ikon pada perangkat lunak
                                                                       pengolah kata.

Tujuan pembelajaran.
Peserta didik mampu:
þ  Mengindentifikasi menu dan ikon pada menu bar dengan menggunakan fungsi mouse.
þ  Mengindentifikasi  menu dan ikon pada menu bar dengan menggunakan fungsi keyboard
þ  Mengindentifikasi  menu dan ikon pada standatd menu bar dengan menggunakan fungsi mouse .
þ  Mengindentifikasi menu dan ikon pada standard menu bar dengan menggunakan fungsi keyboard
þ  Mengindentifikasi menu dan ikon pada formatting menu dengan menggunakan fungsi mouse
þ  Mengindentifikasi menu dan ikon pada formatting menu dengan menggunakan menggunakan fungsi keyboard.
þ  Mengindentifikasi menu dan ikon pada drawing menu dengan menggunakan fungsi mouse
þ  Mengindentifikasi menu dan ikon pada drawing menu dengan menggunakan fungsi keyboard

v  Karakter siswa yang diharapkan :               Disiplin ( Discipline )
 Tekun ( diligence )
 Tanggung jawab ( responsibility )
 Ketelitian ( carefulness)

1    Materi Pembelajaran
Cara menggunakan menu dan ikon
Ø  Cara menggunakan menu dan ikon pada menu bar pengolah kata
Ø  Cara menggunakan menu dan ikon pada standar menu pengolah kata
Ø  Cara menggunakan menu dan ikon pada formatting menu pengolah kata
Ø  Cara menggunakan menu dan ikon pada menu drawing pengolah kata

2    Metode Pembelajaran
Ø  Pendekatan model CTL dan life skills

3    Langkah langkah kegiatan pembelajaran
1. Kegiatan pendahuluan
apresiasi  dan motivasi  :
Mengingatkan kembali pembelajaran sebelumnya tentang nama perintah ikon dan menu
Menyampaikan tujuan pembelajaran
      
 2.   Kegiatan   inti
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F  peserta didik dapat Mengamati menu dan ikon yang terdapat di program pengolah kata
F  melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
F  memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F  membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas Peserta didik membentuk kelompok diskusi
F  Mempraktikkan cara menggunakan menu dan ikon pada menu bar pengolah kata
F  Mengindentifikasi cara menggunakan menu dan ikon pada standard menu pengolah kata
F  Mengindentifikasi cara menggunakan menu dan ikon pada forming menu pengolah kata
F  Mengindentifikasi memggunakan menu dan ikon pada menu drawing pengolah kata                          

§ Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F  Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
F  Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan

3. Kegiatan Penutup
        Dalam kegiatan penutup, guru:
F  Melakukan refleksi bersama terhadap pembelajaran yang sudah  di lakukan
F  Menarik  kesimpulan tentang penggunaan menu dan ikon pada program pengolah kata

4    Sumber Belajar
Komputer, buku paket, lembar kerja

5    Penilaian
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran    
A.      BULAN JANUARI, Membuat di microsoft word
þ  Minggu ke dua 07 – 12 Jan 2013
þ  Minggu ke tiga 14 – 19 Jan 2013  : Membuat kolom

Menu File
Kegunaan
1.         New
Membuka lembar kerja baru
2.         Open
Membuka file dokumen yang pernah kita buat
3.         Close
Menutup file yang sedang aktif
4.         Save
Menyimpann file dengan nama yang sama/ menimpa file yang lama
5.         Save As
Menyimpann file dengan nama baru
6.         Search
Menycari file atau nama file
7.         Page set up
Menentukan margin dan ukuran kertas
8.         Print Preview
Melihat tampilan dokumen sebelum dicetak
9.         Print
Mencetak dokumen yang kita buat
10.     Send to
Mengirim dokumen ke media lain
11.     Exit
Keluar dari m.word



Kriteria Penilaian:
1.   Nilai 4     :    Jika mampu mengerjakan sampai selesai membuat kolom di microsoft word .
2.   Nilai 3     :    Jika mampu mengerjakan sampai no 7 membuat kolom di microsoft word.
3.   Nilai 2     :    Jika mampu mengerjakan sampai no 4 membuat kolom di microsoft word
4.   Nilai 1     :    Jika mampu mengerjakan hanya kolom saja tanpa keterangan di microsoft word
 
 











Memilih Strategi
Pemilihan strategi pembelajaran disesuaikan dengan standar dan tujuan pembelajaran. Selain itu juga memperhatikan gaya belajardan motivasi siswa yang nantinya dapat mendukung pembelajaran. Strategipembelajaran yang disarankan antara lain belajar berbasis masalah (ProblemBased Learning), belajar berbasis proyek (Project Based Learning), pembelajaranaktif (Active Learning) dan pembelajaran kolaboratif (Collaborative Learning).
Memilih Teknologi dan Media
 Bentuk media adalah bentuk fisik yang akanmembawakan pesan yang akan disajikan. Bentuk media misalnya , bagan lembaran balik (gambaran diam dan teks ), slide (proyeksi diam), audio (suara dan musik), video(gambaran bergerak pada layar TV), dan multimedia computer (grafik, teks , dangambaran bergerak pada monitor). Tiap bentuk itu memiliki kelemahan dan kekurangandalam hal jenis pesan yang direkam maupun ditampilkan. Memilih bentuk mediamerupakan tugas yang kompleks , mempertimbangkan bayaknya media yang tersedia,variasi belajar, dan tujuan yang ditetapkan. Memilih Materi: Ketika memilih strategi, jenis teknologi dan media yangdiperlukan dalam mata pelajaran, pilih materi yang diperlukan mendukungpelaksanaan mata pelajaran.
Langkah ini biasanya melibatkan tiga pilihan :
1)memilih materi yang tersedia,
2) mengubah materi yang ada,
3) merancangmateri yang baru.Strategi :

Pembelajaran aktif Media :
Sesuai dengan analisis karakteristik siswa berdasarkan paparan diatas maka dipilihlah media pembelajaran audio visual dengan memanfaatkan media Powerpoint yang diproyeksikan menggunakan LCD Projector.Materi : Dalam hal ini materi yang saya berikan kepada siswa didapat dari berbagai sumber seperti Modul, Internet, Ensiklopedi, Kamus Bahasa Inggris, Kamus ICT, SKN Multimedia & Audio Visual 2009
BAB IV
PEMILIHAN MEDIA

Oemar Hamalik, (2001: 202) menyatakan bahwa ada dua pendekatanyang dapat dilakukan dalam usaha memilih media pembelajaran, yakni sebagaiberikut:
1. Dengan cara memilih media yang telah tersedia di pasaran yang dapat dibeli guru dan langsung dapat digunakan dalam proses pengajaran. Pendekatan itu sudah tentu membutuhkan banyak biaya untuk membelinya. Lagi pula belum tentu media itu cocok buat penyampaian bahan pelajaran dan dengan kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa.
2. Memilih berdasarkan kebutuhan nyata yang telah direncanakan, khususnya yang berkenaan dengan tujuan yang telah dirumuskan secara khusus dan bahan pelajaran yang hendak disampaikan.
Terdapat beberapa metode yang dilakukan dalam proses pemilihan media diantaranya adalah model check list dalam bentuk tabel dan modelflowchart dengan menggunakan sistem pengguguran yang digambarkan sebagaiberikut: Media audio visual yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsurgambar.
Salah satu contoh jenis media audio visual adalah slide bersuara.Sebagai alat bantu (media pembelajaran) dalam pendidikan dan pengajaran,media audio visual mempunyai sifat sebagai berikut:
1. Kemampuan untuk meningkatkan persepsi
2. Kemampuan untuk meningkatkan pengertian
3. Kemampuan untuk meningkatkan transfer (pengalihan) belajar
4. Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement atau pengetahuan hasil yang dicapai)
5. Kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan) Secara lebih spesifik, slide bersuara termasuk ke dalam media audio visual diam.
Media audio visual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapatditerima oleh indera pendengaran dan indera pengelihatan, akan tetapi gambaryang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak.
Jenis media ini antara lain media sound slide (slide suara), film strip bersuara, dan halaman bersuara.Slide bersuara memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
1. Gambar yang diproyeksikan secara jelas akan lebih menarik perhatian.
2. Dapat digunakan secara klasikal maupun individu.
3. Isi gambar berurutan, dapat dilihat berulang- ulang serta dapat diputar kembali, sesuai dengan gambar yang diinginkan.
4. Pemakaian tidak terikat oleh waktu.
5. Gambar dapat didiskusikan tanpa terikat waktu serta dapat dibandingkan satu dengan yang lain tanpa melepas film dari proyektor.
6. Dapat dipergunakan bagi orang yang memerlukan sesuai dengan isi dan tujuan pemakai.
7. Sangat praktis dan menyenangkan.
8. Relatif tidak mahal, karena dapat dipakai berulang kali.
9. Pertunjukan gambar dapat dipercepat atau diperlambat. (Rohani, Ahmad,1997: 85&86)

Slide bersuara merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapatdigunakan sebagai media pembelajaran dan efektif membantu siswa dalammemahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit (mengkonkritkan suatuyang bersifat abstrak).
Dengan menggunakan slide bersuara sebagai mediapembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menyebabkan semakinbanyak indra siswa yang terlibat (audio dan visual). Dengan semakin banyaknya indra yang terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu konsep(pemahaman konsep semakin baik). Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi komputer seperti: power point,camtasia, dan windows movie maker. Berdasarkan hasil analisis model ASSURE diatas maka dapat disimpulkan bahwa :. media pembelajaran yang paling tepat digunakan untuk Mata Pelajaran Dasar Kompetensi SMP N 2 Ranah Pesisir adalah menggunakan media pembelajaran audiovisual dengan memanfaatkan perangkat lunak Powerpoint. Alasan penggunaan media pembelajaran audio visual antara lain:
1. Siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran berbasis ICT.
2. Sarana dan prasarana di sekolah cukup menunjang dengan tersedianya perangkat multimedia seperti computer/laptop, LCD proyektor, speaker dan ruangan workshop yang dilengkapi dengan pendingin ruangan sehingga membuat siswa lebih nyaman dalam menerima materi pelajaran.
3. Materi pelajaran dasar kompetensi kejuruan multimedia banyak menampilkan gambar, audio, video dan animasi.
4. Siswa akan lebih memaknai pembelajaran jika materi yang disampaikan dapat dilihat langsung objeknya.

BAB V
KESIMPULAN

1.      Penggunaan media dalam proses pembelajaran merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan, karena media sebagai penyampai pesan sehingga siswa dapat menerima pembelajaran dengan efektif.
2.      Guru sebagai ujung tombak dalam proses belajar mengajar di kelas diharapkan mampu memilih dan menggunakan media yang cocok untuk menyampaikan materi. Selain itu, seorang guru sebaiknya mampu merancang media pembelajaran yang akan digunakan di dalam kelas.
3.      Media pembelajaran yang paling tepat digunakan untuk Mata Pelajaran TIK Kelas IX SMP N 2 Ranah Pesisir,adalah menggunakan media pembelajaran audio visual dengan memanfaatkan perangkat lunak Powerpoint.











DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Rohani. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Alwi. H. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Arsyad, A. 2002. Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Gerlach dan Ely (1971). Teaching & Media: A Systematic Approach. Second Edition
Hamalik,Oemar. Dr. Prof,2001, Proses Belajar Mengajar. Bandung: Balai Pustaka.
Morrison, Ross & Kemp. Designing Effective Instruction, 2007, Jonh Wiley &Sons,Inc. USA
Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahadjito. 1990. Media Pendidikan: pengertian,
pengembangan dan pemanfaatannya, edisi 1. Jakarta: Penerbit CV. Rajawali.
Seels, B. B., & Richey, R. C., Instructional Technology: the definition and domains of the
field, 1994, Association for Educational Communications and Technology, Bloomington, IN.
Smaldino, Sharon E., dkk. 2007. Instructional Technology and Media for Learning.Pearson
Merrill/Prentice Hall.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, (2002), Strategi Belajar Mengajar,Jakarta : Rineka
Cipta