TUGAS
AKHIR
Mata Kuliah Media Pembelajaran
Dosen
Pembimbing Prof. DR. Indrati Kusumaningrum , M. Pd
LINDA PUSPITA SARI
NIM : 1203695
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa karena atas rahmat Nya, saya dapat menyusun makalah ini dengan baik, tanpa mengalami hambatan yang berarti.
Makalah ini dimaksudkan
guna untuk meyempurnakan tugas mata kuliah Media
Pembelajaran.
Hasil makalah ini
berupa analisis perancangan media pembelajaran Model ASSURE. Model ASSURE
adalah model pembelajaran yang dapat digunakan untuk jenis media yang tepat dalam proses pembelajaran.
Model ini dikembangkan untuk menciptakan aktivitas pembelajaran yang aktif,inovatif,
kreatif efektif,efisien,dan menyenangkan, khususnya pada kegiatan pembelajaran yang menggunakan media dan teknologi.
Assure model di desain untuk membantu guru dalam merancang rencana pembelajaran yang terintegrasi dan
efektif dengan
menggunakan teknologi dan media dalam kelas. Dengan rampungnya makalah ini,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna penyempurnaan makalah ini. Atas perhatiannya, saya ucapkan
terimakasih.
Padang, 22
Mei 2013
Linda Puspita Sari
NIM :
1203695
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………… ii
Daftar Isi ………………………………………………… iii
BAB I Pendahuluan ………………………………………………… 1
Latar Belakang ………………………………………………… 3
Tujuan ………………………………………………… 4
Rumusan Masalah ………………………………………………… 4
BAB II Landasan Teori ………………………………………………… 5
Teori Pembelajaran ………………………………………………… 5
Teori Media ………………………………………………… 8
BAB III Analisis ………………………………………………… 13
Analisis Singkat SMP N 2 Ranah Pesisir …………………………………….
13
Analisis Model ASSURE ………………………………………………… 13
BAB IV Pemilihan Media ………………………………………………… 19
BAB V Kesimpulan ………………………………………………… 21
Daftar Pustaka ………………………………………………… 22
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Pembelajaran merupakan salah satu proses mentransfer ilmu
pengetahuan melalui suatu media. Media dalam pembelajaran beraneka ragam
seperti misalnya guru, buku, atau pun media yang sudah canggih seperti media
elektronik (internet, LCD, televisi, e-book,dan lain-lain). Media sangatlah
penting peranannya jika berbicara dalam ruang lingkup masalah pendidikan. Baik
prestasi belajar siswa ataupun motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai
hal seperti pendidik, sarana prasarana, kemauan dan kemampuan individualnya
masing-masing dan lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah termasuk didalamnya
adalah lokasi sekolah peserta didik dan sarana prasarana mempunyai pengaruh
besar dalam prestasi belajar siswa. Dari pernyataan tersebut jelas bahwa sarana
prasarana salah satunya pengadaan media dalam proses belajar mengajar akan
mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut
Disain pembelajaran adalah suatu
prosedur yang terdiri dari langkah-langkah, dimana langkah-langkah tersebut di dalamnya terdiri dari analisis,merancang,
mengembangkan, menerapkan dan menilai hasil belajar (Seels &Richey, AECT
1994). Hal tersebut juga dikemukakan oleh Morisson, Ross & Kemp(2007) yang
mendefinisikan desain pembelajaran sebagai suatu proses desain yang sistematis untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan
efisien,serta membuat kegiatan pembelajaran lebih mudah, yang didasarkan pada
apayang kita ketahui mengenai teori-teori pembelajaran, teknologi
informasi,sistematika analisis, penelitian dalam bidang pendidikan, dan
metode-metodemanajemen.
Tujuan sebuah desain pembelajaran
adalah untuk mencapai solusi terbaikdalam memecahkan masalah dengan
memanfaatkan sejumlah informasi yangtersedia. Dengan demikian, suatu desain
muncul karena kebutuhan manusia untuk
memecahkan suatu persoalan yang dihadapi. Media pembelajaran merupakan sarana siswa dan guru untuk saling berinteraksi memiliki fungsi
yangsangat vital dalam pembelajaran. Media pembelajaran yang interaktif serta mudah diakses akan sangat mendukung jalannya pembelajaran karena siswa akan lebih mudah dalam memahami serta membuat materi pembelajaran
yangdisampaikan menjadi lebih menarik. Saat ini media pembelajaran masih sangat
minim digunakan dalam dunia pendidikan
Sekolah Menengah Pertama (SMP), khususnya
pada mata pelajaran TIK . Begitu
banyaknya pelajaran yang diajarkan
pada Sekolah Menengah Pertama membuat pembelajaran terkendala pada bahan serta materi yang akan diberikan dalam pembelajaran. Hal ini mendorong penulis untuk mengembangkan media pembelajaran yang lebih
inovatif sehingga memudahkan siswa dalam mengerti akan materi yang disampaikan serta memudahkan guru untuk menyampaikan materi. Media
pembelajaran yang digunakan pada mata pelajaran TIK di SMP N 2 Ranah Pesisir, masih merupakan media pembelajaran klasik. Dalam hal ini masih menggunakan Buku dan Modul pembelajaran semata. Sehingga perlu diadakannya inovasi dalam media pembelajaran yang berbasis Audio Visual sehingga dapat mendukung kegiatan belajar dan mengajar agar siswa lebih mengerti tentang materi pelajaran
yangdisampaikan oleh guru.
B. Tujuan Makalah
ini ditujukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran. Dari isi makalah ini diharapkan para pembaca mengetahui peranan media pembelajaran khususnya media pembelajaran berbasis
audio-visual serta analisis pemilihan medianya berdasarkan pendekatan model
ASSURE.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat
diidenfikasikanbeberapa masalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan media pembelajaran?
2. Apa saja klasifikasi media pembelajaran?
3. Bagaimanakah analisis pemilihan media pembelajaran
pada Mata Pelajaran TIK di SMP N
2 Ranah Pesisir dengan menggunakan pendekatan model ASSURE?
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
TEORI PEMBELAJARAN
Penelitian
terkini mengatakan bahwa lingkungan pembelajaran yang bermedia teknologi dapat meningkatkan nilai para pelajar, sikap mereka terhadap belajar, dan evaluasi dari pengalaman belajar mereka. Teknologi
juga dapat membantu untuk meningkatkan
interaksi antar pengajar dan pelajar, dan membuat
proses belajar yang berpusat pada pelajar (student oriented).
Dengan kata
lain, penggunaan media menggunakan audio visual ataukomputer media dapat
membantu siswa itu memperoleh pelajaran bermanfaat.Guru sebagai pengembang
media pembelajaran harus mengetahui perbedaanpendekatan-pendekatan dalam
belajar agar dapat memilih strategipembelajaran yang tepat.
Strategi
pembelajaran harus dipilih untuk memotivasipara pembelajar, memfasilitasi
proses belajar, membentuk manusia seutuhnya,melayani perbedaan individu,
mengangkat belajar bermakna, mendorongterjadinya interaksi, dan memfasilitasi
belajar kontekstual, Terdapat beberapateori belajar yang melandasi penggunaan
teknologi/komputer dalampembelajaran yaitu teori behaviorisme, kognitifisme dan
konstruktivisme.
1.
Teori Behaviorisme
Behaviorisme
memandang fikiran sebagai „kotak hitam” dalam merespon rangsangan yang dapat diobsevasi secara kuantitatif, sepenuhnya mengabaikan proses berfikir yang terjadi dalam otak. Kelompok ini memandang tingkah laku yang dapat diobservasi dan diukur sebagai indikator
belajar.Implementasi prinsip ini dalam mendesain suatu media pembelajaran
adalahsebagai berikut:
a. Siswa harus diberitahu secara
eksplisit outcome belajar sehingga mereka dapat mensetting harapan-harapan
mereka dan menentukan apakah dirinya telah mencapai outcome dari pembelajaran
online atau tidak.
b.
Pembelajar harus diuji apakah mereka telah mencapai outcome pembelajaran atau
tidak. Tes dilakukan untuk mencek tingkat pencapaian pembelajar dan untuk
memberi umpan balik yang tepat.
c. Materi
belajar harus diurutkan dengan tepat untuk meningkatkan belajar. Urutan dapat dimulai
dari bentuk yang sederhana ke yang kompleks, dari yang diketahui sampai yang
tidak diketahui dan dari pengetahuan sampai penerapan.
d.
Pembelajar harus diberi umpan balik sehingga mereka dapat mengetahui bagaimana
melakukan tindakan koreksi jika diperlukan.
2. Teori Kognitivisme
Kognitivisme membagi tipe-tipe
pembelajar, yaitu:
1)
Pembelajar tipe pengalaman-konkret
lebih menyukai contoh khusus dimana mereka bisa terlibatdan mereka berhubungan
dengan teman-temannya, dan bukan dengan orang-orang dalam otoritas itu.
2)
Pembelajar tipe observasi reflektif suka mengobservasi
dengan teliti sebelum melakukan tindakan.
3)
Pembelajar tipekonsepsualisasi abstrak lebih suka bekerja dengan sesuatu dan
symbol-simbol dari pada
dengan manusia. Mereka suka bekerja dengan teori dan melakukan analisis sistematis.
4)
Pembelajar tipe eksperimentasi aktif lebih suka belajardengan melakukan paktek
proyek dan melalui kelompok diskusi.
Mereka menyukai metode belajar aktif dan berinteraksi dengan teman untuk memperoleh umpan balik dan informasi. Implementasi prinsip ini dalam mendesain suatu media pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.
Materi pembelajaran harus memasukan
aktivitas gaya belajar yang berbeda,
sehingga siswa dapat memilih
aktivitas yang tepat berdasarkan kecenderungan gaya berlajarnya.
b.
Sebagai tambahan aktivitas, dukungan
secukupnya harus diberikan kepada siswa dengan perbedaan gaya belajar. Siswa
dengan perbedaan gaya belajar memiliki perbedaan pilihan terhadap dukungan,
sebagai contoh, assimilator lebih suka kehadiran instruktur yang tinggi.
Sementara akomodator lebih suka kehadiran instruktur yang rendah.
c.
Informasi harus disajikan dalam cara
yang berbeda untuk mengakomodasi berbedaan individu dalam proses dan
memfasilitasi transfer ke long-term memory.
d.
Pembelajar harus dimotivasi untuk
belajar, tanpa memperdulikan sebagaimana
efektif
materi, jika pembelajar tidak dimotivasi mereka tidak akan belajar.
e.
Pada saat belajar, pembelajar harus
diberi kesempatan untuk merefleksi apa
yang mereka pelajari. Bekerja sama
dengan pembelajar lain, dan mengecek kemajuan mereka.
f.
Psikologi kognitif menyarankan bahwa
pembelajar menerima dan memproses
informasi
untuk ditransfer ke long term memory untuk disimpan.
2.
Teori Konstruktivisme
Penekanan
pokok pada konstruktivis adalah situasi belajar, yangmemandang belajar sebagai
yang kontekstual. Aktivitas belajar yangmemungkinkan pembelajar
mengkontekstualisasi informasi harus digunakandalam mendesain sebuah media
pembelajaran. Jika informasi harus diterapkandalam banyak konteks, maka
strategi belajar yang mengangkat belajar multi-kontekstual harus digunakan
untuk meyakinkan bahwa pembelajar pasti dapatmenerapkan informasi tersebut
secara luas. Belajar adalah bergerak menjauhdari pembelajaran satu-cara ke
konstruksi dan penemuan pengetahuan.Implementasi pada online learning adalah
sebagai berikut:
a. Belajar
harus menjadi suatu proses aktif. Menjaga pembelajar tetap aktif melakukan
aktivitas yang bermakna menghasilkan proses tingkat tinggi, yang memfasilitasi
penciptaan makna personal.
b.
Pembelajar mengkonstruksi pengetahuan sendiri bukan hanya menerima apa yang
diberi oleh instruktur. Konstruksi pengetahuan difasilitasi oleh pembelajaran
interaktif yang bagus, karena siswa harus mengambil inisiatif untuk
berinteraksi dengan pembelajar lain dan dengan instruktur, dan karena agenda
belajar dikontrol oleh pembelajar sendiri.
c. Bekerja
dengan pembelajar lain memberi pembelajar pengalaman kehidupan nyata melalui
kerja kelompok, dan memungkinkan mereka menggunakan keterampilan metakognitif
mereka.
d.
Pembelajar harus diberi control proses belajar.
e.
Pembelajar harus diberi waktu dan kesempatan untuk refleksi. Pada saat belajar
online siswa perlu merefleksi dan menginternalisasi informasi.
f. Belajar harus
dibuat bermakna bagi siswa. Materi belajar harusmemasukan contoh-contoh yang
berhubungan dengan pembelajar sehingga mereka dapat menerima informasi yang
diberikan.
g. Belajar
harus interaktif dan mengangkat belajar tingkat yang lebih tinggi dan kehadiran
sosial, dan membantu mengembangkan makna personal. Pembelajar menerima materi
pelajaran melalui teknologi, memproses informasi, dan kemudian mempersonalisasi
dan mengkontekstualisasi informasi tersebut.
B. TEORI
MEDIA
Kata media
berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti’tengah’,
’perantara’ atau ’pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalahperantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach& Ely (1971)
mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besaradalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuatsiswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Association
for Education and Communication Technology (AECT)mendefinisikan media sebagai
segala bentuk dan saluran yang dipergunakanuntuk suatu proses penyaluran
informasi. Sedangkan National EducationAssociation (NEA) menyatakan bahwa media
adalah segala benda yang dapatdimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau
dibicarakan beserta instrumenyang dipergunaan dengan baik dalam kegiatan
belajar mengajar (Sadiman, 2009:6-7).
Secara
khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran cenderungdiartikan sebagai
alat-alat grafis fotografis, atau elektronis untuk menangkap,memproses dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal (Azhar Arsyad,2010: 3). Beberapa
ahli komunikasi dan ahli pendidikan juga mengemukakanbeberapa pendapat tentang
definisi media. Heinich dan kawan-kawanmengemukakan istilah media sebagai
perantara yang mengantar informasiantara sumber dan penerima. Jadi, televisi,
film, foto radio, rekaman audio,gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan,
dan sejenisnya merupakanmedia komunikasi (Arsyad, 2010: 4).
Apabila
media itu membawa pesan-pesanatau informasi yang bertujuan instruksional atau
mengandung maksud-maksudpengajaran maka media tersebut disebut media
pembelajaran. Gagne dan Briggs secara implisit menyatakan bahwa media
pembelajaranmeliputi alat yang secara fisik digunakan untuk meyampaikan isi
materipengajaran, yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera,
videorecorder, film slide, foto, gambar, grafik, televise, dan komputer
(Arsyad, 2010:4). Sedangkan menurut Anitah (2010:2) media pembelajaran adalah
setiaporang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yangmemungkinkan
siswa menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Dengan demikian, guru, buku ajar, lingkungan merupakan media pembelajaran. Dari
bermacam definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa mediapembelajaran
merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesanpembelajaran dan dapat
merangsang pikiran, perasaan dan kemauan serta perhatian siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.
1. Manfaat
Media Pembelajaran Dalam sebuah proses pembelajaran, media tidak harus diadakan
olehpengajar. Artinya, jika pengajar dalam proses pembelajarannya
tidakmenggunakan media pembelajaran pun tidak akan dikatakan gagal, karena
yangutama dalam proses pembelajaran adalah peserta didik dapat belajar
denganbaik dan mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.
Namun
demikian, penggunaan media pembelajaran akan mendukungkeberhasilan pembelajaran
karena beberapa kelebihan sebagai berikut (Munir,2010: 138-139)
a. Dapat
memberikan pemahaman lebih mendalam terhadap materi pembelajaran yang dibahas,
karena dapat menjelaskan konsep yang sulit atau rumit menjadi lebih mudah atau
sederhana.
b. Dapat
menjelaskan materi pembelajaran atau obyek yang abstrak (tidak nyata, tidak
dapat dilihat langsung) menjadi konkrit (nyata, dapat dilihat, dirasakan, atau
diraba), seperti menjelaskan perbandingan trigonometri pada materi
trigonometri.
c. Membantu
pengajar menyajikan materi pembelajaran menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga
peserta didik pun mudah memahami, lebih lama mengingat dan mudah mengungkapkan
kembali materi yang diajarkan.
d. Menarik
dan membangkitkan minat, motivasi, aktivitas dan kreativitas belajar peserta
didik.
e.
Menstimulus partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran dan memberikan
kesan yang mendalam dalam pikiran peserta didik.
f. Dapat
membentuk persamaan persepsi dan pendapat ysng benar terhadap suatu obyek,
karena disampaikan tidak hanya secara verbal, namun dalam bentuk nyata
menggunakan media pembelajaran.
g.
Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, sehingga peserta didik dapat
berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan tempat belajarnya dan
memberikan pengalaman nyata dan langsung.
Levie dan
Lentz dalam Arsyad (2010 : 16) mengemukakan empat fungsimedia pembelajaran,
khususnya media visual, yaitu:
a. Fungsi
atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna
visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
b. Fungsi
afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar.
c. Fungsi
kognitif media visual terlihat dari temuan – temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual memperlancar pencapaian tujuan untuk
memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
d. Fungsi
kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media
visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah
dalam membaca untuk mengorganosasikan informasi dalam teks dan mengingatnya
kembali.
Media
berfungsi untuk tujuan instruksi dimana informasi yang terdapatdalam media itu
harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupundalam bentuk
aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Arsyad(2010 : 25)
mengungkapkan manfaat praktis dari penggunaan mediapembelajaran dalam proses
belajar mengajar sebagai berikut:
a. Media
pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar
b. Media
pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan
lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri – sendiri sesuai
dengan kemampuan dan minatnya.
c. Media
pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.
d. Media
pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang
peristiwa – peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya
interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya.
2. Klasifikasi Media Pembelajaran Menurut Bretz dan
Briggs (dalam Darmojo,1991:24) mengemukakanbahwa klasifikasi media digolongkan
menjadi 4 kelompok yaitu media audio,media visual, media audo visual, dan media
serbaneka.
a. Media Audio Media audio berfungsi untuk menyalurkan
pesan audio dari sumber pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat
dengan indra pendengaran.contoh media yang dapat dikelompokkan dalam media
audio diantarany : radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa, dll.
b. Media Visual Media visual yaitu media yang
mengandalkan indra penglihat. Media visual dibedakan menjadi dua yaitu (1)
media visual diam (2) media visual gerak: · Media
visual diam contohnya foto, ilustrasi, flashcard,gambar pilihan dan potongan
gambar, film bingkai, film rngkai,OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta,
dll. · Media
visual gerak contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan
sebagainya.
b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang
lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk
belajar sendiri – sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
c. Media
pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.
d. Media
pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang
peristiwa – peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya
interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya.
2. Klasifikasi Media Pembelajaran Menurut Bretz dan
Briggs (dalam Darmojo,1991:24) mengemukakanbahwa klasifikasi media digolongkan
menjadi 4 kelompok yaitu media audio,media visual, media audo visual, dan media
serbaneka.
a. Media Audio Media audio berfungsi untuk menyalurkan
pesan audio dari sumber pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat
dengan indra pendengaran.contoh media yang dapat dikelompokkan dalam media
audio diantarany : radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa, dll.
b. Media Visual Media visual yaitu media yang
mengandalkan indra penglihat. Media visual dibedakan menjadi dua yaitu (1)
media visual diam (2) media visual gerak: · Media
visual diam contohnya foto, ilustrasi, flashcard,gambar pilihan dan potongan
gambar, film bingkai, film rngkai,OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta,
dll. · Media
visual gerak contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan
sebagainya.
c. Media
audio visual Media audiovisual merupakan media yang mampu menampilkan suara dan
gambar. Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual dibedakan menjadi 2
yaitu (1) madia audio visual diam, dan (2) media audio visual gerak. · Media
audiovisual diam diantaranya TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara,
buku bersuara. · Media audio
visual gerak diantaranya film TV, TV, film bersuara, gambar bersuara, dll.
d. Media
Serbaneka Media serbaneka merupakan suatu media yang disesuaikan dengan potensi
di suatu daerah, di sekitar sekolah atau di lokasi lain atau di masyarakat yang
dapat dimanfaatkan sebagai media pengajaran. Contoh media serbaneka diantaranya
: Papan tulis, media tiga dimensi, realita, dan sumber belajar pada masyarakat.
· Papan
(board) yang termasuk dalam media ini diantaranya : papan tulis, papan buletin,
papan flanel, papan magnetik, papan listrik, dan papan paku. · Media tiga
dimensi diantaranya : model, mock up, dan diorama. · Realita
adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya. Contoh pemanfaatan
realita misalnya guru membawa kelinci, burung, ikan atau dengan mengajak
siswanya langsung ke kebun sekolah atau ke peternakan sekolah. · Sumber
belajar pada masyarakat diantaranya dengan karya wisata dan berkemah.
c. Media
audio visual Media audiovisual merupakan media yang mampu menampilkan suara dan
gambar.
Ditinjau
dari karakteristiknya media audio visual dibedakan menjadi 2 yaitu
(1) madia
audio visual diam, dan
(2) media
audio visual gerak.
· Media
audiovisual diam diantaranya TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara,
buku bersuara.
· Media audio
visual gerak diantaranya film TV, TV, film bersuara, gambar bersuara, dll.d.
Media Serbaneka Media serbaneka merupakan suatu media yang disesuaikan dengan
potensi di suatu daerah, di sekitar sekolah atau di lokasi lain atau di
masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai media pengajaran. Contoh media
serbaneka diantaranya : Papan tulis, media tiga dimensi, realita, dan sumber
belajar pada masyarakat.
· Papan
(board) yang termasuk dalam media ini diantaranya : papan tulis, papan buletin,
papan flanel, papan magnetik, papan listrik, dan papan paku.
· Media tiga
dimensi diantaranya : model, mock up, dan diorama.
· Realita
adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya. Contoh pemanfaatan
realita misalnya guru membawa kelinci, burung, ikan atau dengan mengajak
siswanya langsung ke kebun sekolah atau ke peternakan sekolah.
· Sumber
belajar pada masyarakat diantaranya dengan karya wisata dan berkemah.
BAB III
ANALISIS
A.
Analisis Singkat SMP N 2 Ranah Pesisir dan merupakan salah satu sekolah menengah Pertama Pesisir Selatan.
Sekolah ini terletak di Jl. Sungai Tunu. di Pesisir Selatan.
Memiliki
jumlah rombongan belajar (rombel)sebanyak 12 rombel;
dengan fasilitas sebanyak 12 ruang kelas, dan 1 perpustakaan; dan memilki 60 guru dan karyawan yang terdiridari PNS, honor daerah dan honor komite.
B.
Analisis Model ASSURE
Model ASSURE merupakan suatu model
yang merupakan sebuahformulasi untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau
disebut juga modelberorientasi kelas. Menurut Heinich et al (2005) model ini
terdiri atas enam langkah
kegiatan yaitu:
1. Analyze Learners
2. States Objectives
3. Select Methods, Media and
Material
4. Utilize Media and materials
5. Require Learner Participation
6. Evaluate and Revise
1. Analyze
Learners Media pembelajaran dan teknologi dapat digunakan secara
efektif,apabila adanya kecocokan antara karakteristik peserta didik dan isi
media,metode dan material. Sebelum merancang cara penyampaian yang efektif,
makaperlu mengetahui siapa peserta didik, harus terbiasa dengan peserta didik
dalamprnyampaian agar dapat dimengerti.
Dalam menganalisis ada tiga hal yang
harus diperiksa:
a.
Karakteristik umum; Merupakan
gambaran dari kelas keseluruhan, seperti jumlah siswa, usia, tingkat
pendidikan, faktor sosial ekonomi, budaya atau etnis, keanekaragaman, dan
seterusnya.
· Sekolah : SMP N 2 Ranah Pesisir · Kelas : IX (ssembilan) · Semester : Genap · Jumlah : 34
orang · Usia : 14-15 tahun · Etnis :
Melayu, Minang · Ekonomi :
Menengah kebawah
b.
Kompetensi spesifik yang dimiliki siswa; Merupakan gambaran dari jenis
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki peserta didik baik atau kurangnya
keterampilan yang dimiliki sebelum memenuhi syarat yang akan dicapai dalam
keterampilan dan tingkah laku. Kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa kelas IX SMP N 2 Ranah Pesisir adalah:
· Siswa mampu
mengoperasikan computer
· Siswa mampu
melakukan management file
· Siswa mampu
mengoperasikan Microsoft Office seperti: Word, Excel, Powerpoint
· Siswa sudah
terbiasa dengan internet Kemampuan diatas dapat diketahui dengan melakukan
observasi awal dengan cara tanya jawab dengan siswa.
Pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan meliputi; apakah para siswa sudah terbiasa menggunakan perangkat
computer dan aplikasinya, apakah para siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran
berbasis teknologi informasi dan komunikasi dan sebagainya.
1.
Gaya belajar; Siswa SMP N 2 Ranah Pesisir kelas IX memiliki gaya belajar yang cenderung pasif
dalam proses pembelajaran, juga memiliki motivasi belajar yang rendah. Siswa
juga hanya mengandalkan sumber belajar dari materi yang disampaikan oleh guru.
Siswa sangat antusias apabila materi yang disampaikan oleh guru memiliki
ilustrasi gambar, audio dan video.
2.
States Objectives Langkah kedua
dalam model ASSURE adalah menentukan arah tujuan.Yaitu kemampuan apa yang harus
dimiliki oleh peserta didik. Apa yang akan dicapai peserta didik harus jelas
dan pernyataan dalam tujuan ini harus spesifikmungkin. Tanpa tujuan yang jelas,
siswa tidak akan tahu apa yang diharapkandari mereka. Jika tujuan jelas dan
khusus dinyatakan, belajar dan mengajar
3.
Kompetensi spesifik yang dimiliki
siswa; Merupakan gambaran dari jenis pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
peserta didik baik atau kurangnya keterampilan yang dimiliki sebelum memenuhi
syarat yang akan dicapai dalam keterampilan dan tingkah laku.
Kemampuan
awal yang dimiliki oleh siswa kelas IX SMP N 2 Ranah Pesisir adalah:
· Siswa mampu
mengoperasikan computer
· Siswa mampu
melakukan management file
· Siswa mampu
mengoperasikan Microsoft Office seperti: Word, Excel, Powerpoint
· Siswa sudah
terbiasa dengan internet Kemampuan diatas dapat diketahui dengan melakukan observasi
awal dengan cara tanya jawab dengan siswa.
Pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan meliputi; apakah para siswa sudah terbiasa menggunakan perangkat
computer dan aplikasinya, apakah para siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran
berbasis teknologi informasi dan komunikasi dan sebagainya.
c. Gaya
belajar
1. Siswa SMP N 2 Ranah
Pesisir kelas IX memiliki gaya belajar yang
cenderung pasif dalam proses pembelajaran, juga memiliki motivasi belajar yang
rendah. Siswa juga hanya mengandalkan sumber belajar dari materi yang
disampaikan oleh guru. Siswa sangat antusias apabila materi yang disampaikan oleh
guru memiliki ilustrasi gambar, audio dan video.
2. States
Objectives Langkah kedua dalam model ASSURE adalah menentukan arah tujuan.Yaitu
kemampuan apa yang harus dimiliki oleh peserta didik. Apa yang akan dicapai
peserta didik harus jelas dan pernyataan dalam tujuan ini harus spesifik mungkin. Tanpa tujuan yang jelas, siswa tidak akan tahu apa yang diharapkan dari mereka. Jika tujuan jelas dan khusus dinyatakan, belajar dan mengajar menjadi terarah. Memang, pernyataan tujuan dapat dilihat sebagai jenis
kontrak antara guru
dan peserta didik: "di sini adalah objektif". Tanggung jawab sebagai instruktur adalah untuk memberikan kegiatan belajar yang cocok
untukmencapai tujuan. Tanggung jawab sebagai pembelajar adalah
untukberpartisipasi dalam kegiatan secara sungguh–sungguh.
Standar Kompetensi : 1.Menggunakan Perangkat lunak pengolah kata untuk
menyajikan informasi
Kompetensi Dasar : 1.1
Mengidentifikasi menu pada ikon pada perangkat lunak
pengolah kata.
Tujuan pembelajaran.
Peserta didik mampu:
þ
Mengindentifikasi menu dan ikon pada menu bar dengan menggunakan fungsi
mouse.
þ Mengindentifikasi menu dan ikon
pada menu bar dengan menggunakan fungsi keyboard
þ Mengindentifikasi
menu dan ikon pada standatd menu bar dengan menggunakan fungsi mouse .
þ Mengindentifikasi menu dan ikon pada standard
menu bar dengan menggunakan fungsi keyboard
þ Mengindentifikasi menu dan ikon pada formatting menu dengan
menggunakan fungsi mouse
þ Mengindentifikasi menu dan ikon pada formatting menu dengan
menggunakan menggunakan fungsi keyboard.
þ Mengindentifikasi menu dan ikon pada drawing menu dengan
menggunakan fungsi mouse
þ Mengindentifikasi menu dan ikon pada drawing menu
dengan menggunakan fungsi keyboard
v Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
1 Materi Pembelajaran
Cara menggunakan menu dan ikon
Ø Cara menggunakan menu dan
ikon pada menu bar pengolah kata
Ø Cara menggunakan menu dan
ikon pada standar menu pengolah kata
Ø Cara menggunakan menu dan
ikon pada formatting menu pengolah kata
Ø
Cara menggunakan menu dan ikon pada menu drawing pengolah kata
2 Metode Pembelajaran
Ø Pendekatan model CTL dan
life skills
3 Langkah langkah kegiatan pembelajaran
1. Kegiatan pendahuluan
apresiasi
dan motivasi :
Mengingatkan kembali pembelajaran sebelumnya tentang nama perintah
ikon dan menu
Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan
inti
§ Eksplorasi
Dalam
kegiatan eksplorasi, guru:
F peserta didik dapat Mengamati menu dan ikon yang terdapat di program
pengolah kata
F melibatkan peserta didik secara aktif dalam
setiap kegiatan pembelajaran; dan
F memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan
di laboratorium, studio, atau lapangan.
§ Elaborasi
Dalam
kegiatan elaborasi, guru:
F membiasakan peserta didik membaca dan menulis
yang beragam melalui tugas-tugas Peserta didik membentuk kelompok diskusi
F Mempraktikkan cara menggunakan menu dan ikon pada
menu bar pengolah kata
F Mengindentifikasi cara menggunakan menu dan ikon
pada standard menu pengolah kata
F Mengindentifikasi cara menggunakan menu dan ikon
pada forming menu pengolah kata
F Mengindentifikasi memggunakan menu dan ikon pada
menu drawing pengolah kata
§ Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diktahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan
dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup
Dalam
kegiatan penutup, guru:
F Melakukan refleksi bersama terhadap pembelajaran
yang sudah di lakukan
F Menarik
kesimpulan tentang penggunaan menu dan ikon pada program pengolah kata
4 Sumber Belajar
Komputer, buku paket, lembar kerja
5 Penilaian
Penilaian
dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
A.
BULAN JANUARI, Membuat di
microsoft word
þ Minggu
ke dua 07 – 12 Jan 2013
þ Minggu
ke tiga 14 – 19 Jan 2013 : Membuat kolom
Menu File
|
Kegunaan
|
1.
New
|
Membuka lembar kerja baru
|
2.
Open
|
Membuka file dokumen yang pernah kita buat
|
3.
Close
|
Menutup file yang sedang aktif
|
4.
Save
|
Menyimpann file dengan nama yang sama/ menimpa
file yang lama
|
5.
Save As
|
Menyimpann file dengan nama baru
|
6.
Search
|
Menycari file atau nama file
|
7.
Page set up
|
Menentukan margin dan ukuran kertas
|
8.
Print Preview
|
Melihat tampilan dokumen sebelum dicetak
|
9.
Print
|
Mencetak dokumen yang kita buat
|
10.
Send to
|
Mengirim dokumen ke media lain
|
11.
Exit
|
Keluar dari m.word
|
|
Memilih
Strategi
Pemilihan
strategi pembelajaran disesuaikan dengan standar dan
tujuan pembelajaran. Selain itu juga memperhatikan gaya belajardan motivasi
siswa yang nantinya dapat mendukung pembelajaran. Strategipembelajaran yang
disarankan antara lain belajar berbasis masalah (ProblemBased Learning),
belajar berbasis proyek (Project Based Learning), pembelajaranaktif (Active
Learning) dan pembelajaran kolaboratif (Collaborative Learning).
Memilih
Teknologi dan Media
Bentuk media adalah bentuk fisik yang
akanmembawakan pesan yang akan disajikan. Bentuk media misalnya , bagan
lembaran balik (gambaran
diam dan teks ), slide (proyeksi diam), audio (suara dan musik), video(gambaran
bergerak pada layar TV), dan multimedia computer (grafik, teks , dangambaran
bergerak pada monitor). Tiap bentuk itu memiliki kelemahan dan kekurangandalam
hal jenis pesan yang direkam maupun ditampilkan. Memilih bentuk mediamerupakan
tugas yang kompleks , mempertimbangkan bayaknya media yang tersedia,variasi
belajar, dan tujuan yang ditetapkan. Memilih Materi: Ketika memilih strategi,
jenis teknologi dan media yangdiperlukan dalam mata pelajaran, pilih materi
yang diperlukan mendukungpelaksanaan mata pelajaran.
Langkah ini
biasanya melibatkan tiga pilihan :
1)memilih
materi yang tersedia,
2) mengubah
materi yang ada,
3)
merancangmateri yang baru.Strategi :
Pembelajaran
aktif Media :
Sesuai
dengan analisis karakteristik siswa berdasarkan paparan diatas maka dipilihlah
media pembelajaran audio visual dengan memanfaatkan media Powerpoint yang
diproyeksikan menggunakan LCD Projector.Materi : Dalam hal ini materi yang saya
berikan kepada siswa didapat dari berbagai sumber seperti Modul, Internet,
Ensiklopedi, Kamus Bahasa Inggris, Kamus ICT, SKN Multimedia & Audio Visual
2009
BAB IV
PEMILIHAN MEDIA
Oemar
Hamalik, (2001: 202) menyatakan bahwa ada dua pendekatanyang dapat dilakukan
dalam usaha memilih media pembelajaran, yakni sebagaiberikut:
1. Dengan
cara memilih media yang telah tersedia di pasaran yang dapat dibeli guru dan
langsung dapat digunakan dalam proses pengajaran. Pendekatan itu sudah tentu
membutuhkan banyak biaya untuk membelinya. Lagi pula belum tentu media itu
cocok buat penyampaian bahan pelajaran dan dengan kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa.
2. Memilih
berdasarkan kebutuhan nyata yang telah direncanakan, khususnya yang berkenaan
dengan tujuan yang telah dirumuskan secara khusus dan bahan pelajaran yang
hendak disampaikan.
Terdapat
beberapa metode yang dilakukan dalam proses pemilihan media diantaranya adalah model check list dalam bentuk tabel dan
modelflowchart dengan menggunakan sistem pengguguran yang digambarkan
sebagaiberikut: Media audio visual yaitu media yang mempunyai unsur suara dan
unsurgambar.
Salah satu
contoh jenis media audio visual adalah slide bersuara.Sebagai alat bantu (media
pembelajaran) dalam pendidikan dan pengajaran,media audio visual mempunyai
sifat sebagai berikut:
1. Kemampuan
untuk meningkatkan persepsi
2. Kemampuan
untuk meningkatkan pengertian
3. Kemampuan
untuk meningkatkan transfer (pengalihan) belajar
4. Kemampuan
untuk memberikan penguatan (reinforcement atau pengetahuan hasil yang dicapai)
5. Kemampuan
untuk meningkatkan retensi (ingatan) Secara lebih spesifik, slide bersuara
termasuk ke dalam media audio visual diam.
Media audio
visual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapatditerima oleh indera
pendengaran dan indera pengelihatan, akan tetapi gambaryang dihasilkannya
adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak.
Jenis media ini antara lain media sound slide (slide suara), film strip bersuara,
dan halaman bersuara.Slide bersuara
memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
1. Gambar
yang diproyeksikan secara jelas akan lebih menarik perhatian.
2. Dapat
digunakan secara klasikal maupun individu.
3. Isi
gambar berurutan, dapat dilihat berulang- ulang serta dapat diputar kembali,
sesuai dengan gambar yang diinginkan.
4. Pemakaian
tidak terikat oleh waktu.
5. Gambar
dapat didiskusikan tanpa terikat waktu serta dapat dibandingkan satu dengan
yang lain tanpa melepas film dari proyektor.
6. Dapat
dipergunakan bagi orang yang memerlukan sesuai dengan isi dan tujuan pemakai.
7. Sangat
praktis dan menyenangkan.
8. Relatif
tidak mahal, karena dapat dipakai berulang kali.
9.
Pertunjukan gambar dapat dipercepat atau diperlambat. (Rohani, Ahmad,1997:
85&86)
Slide
bersuara merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapatdigunakan sebagai
media pembelajaran dan efektif membantu siswa dalammemahami konsep yang abstrak
menjadi lebih konkrit (mengkonkritkan suatuyang bersifat abstrak).
Dengan
menggunakan slide bersuara sebagai mediapembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat menyebabkan semakinbanyak indra siswa yang terlibat (audio dan
visual). Dengan semakin banyaknya indra yang
terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu konsep(pemahaman konsep semakin
baik). Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan
gabungan dari berbagai aplikasi komputer seperti: power point,camtasia, dan
windows movie maker. Berdasarkan hasil analisis model ASSURE diatas maka dapat
disimpulkan bahwa :. media pembelajaran yang paling tepat digunakan untuk
Mata Pelajaran Dasar
Kompetensi SMP N 2 Ranah Pesisir adalah
menggunakan media pembelajaran audiovisual dengan memanfaatkan perangkat lunak
Powerpoint. Alasan penggunaan media pembelajaran audio visual antara lain:
1. Siswa
sudah terbiasa dengan pembelajaran berbasis ICT.
2. Sarana
dan prasarana di sekolah cukup menunjang dengan tersedianya perangkat
multimedia seperti computer/laptop, LCD proyektor, speaker dan ruangan workshop
yang dilengkapi dengan pendingin ruangan sehingga membuat siswa lebih nyaman
dalam menerima materi pelajaran.
3. Materi
pelajaran dasar kompetensi kejuruan multimedia banyak menampilkan gambar,
audio, video dan animasi.
4. Siswa
akan lebih memaknai pembelajaran jika materi yang disampaikan dapat dilihat
langsung objeknya.
BAB V
KESIMPULAN
1.
Penggunaan media dalam proses
pembelajaran merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan, karena media sebagai
penyampai pesan sehingga siswa dapat menerima pembelajaran dengan efektif.
2.
Guru sebagai ujung tombak dalam
proses belajar mengajar di kelas diharapkan mampu memilih dan menggunakan media
yang cocok untuk menyampaikan materi. Selain itu, seorang guru sebaiknya mampu
merancang media pembelajaran yang akan digunakan di dalam kelas.
3.
Media pembelajaran yang paling tepat
digunakan untuk Mata Pelajaran TIK Kelas IX SMP N 2 Ranah
Pesisir,adalah menggunakan media pembelajaran audio visual
dengan memanfaatkan perangkat lunak Powerpoint.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Rohani. 1997. Media Instruksional Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta.
Alwi. H. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Arsyad, A. 2002. Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Gerlach dan Ely (1971). Teaching & Media: A
Systematic Approach. Second Edition
Hamalik,Oemar. Dr. Prof,2001, Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Balai Pustaka.
Morrison, Ross & Kemp. Designing Effective
Instruction, 2007, Jonh Wiley &Sons,Inc. USA
Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., &
Rahadjito. 1990. Media Pendidikan: pengertian,
pengembangan dan pemanfaatannya,
edisi 1. Jakarta: Penerbit CV. Rajawali.
Seels, B. B., & Richey, R. C., Instructional
Technology: the definition and domains of the
field, 1994,
Association for Educational Communications and Technology, Bloomington, IN.
Smaldino, Sharon E., dkk. 2007. Instructional
Technology and Media for Learning.Pearson
Merrill/Prentice Hall.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, (2002),
Strategi Belajar Mengajar,Jakarta : Rineka
Cipta